Jumat, 08 Juni 2012

TUGAS FINAL MEDIA JURNALISTIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 
(RPP)

SEKOLAH                   :  
MATA PELAJARAN  : Bahasa Indonesia
KELAS               : X
SEMESTER : 1

A. STANDAR KOMPETENSI :
Berbicara ; 2.Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita.
B. KOMPETENSI DASAR :
2.1 Memperkenalkan diri dan orang lain di da¬lam forum resmi dengan intonasi yang tepat.
C. MATERI PEMBELAJARAN :
Contoh kalimat untuk memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi
penggunaan sapaan
penggunaan diksi
penggunaan struktur kalimat
D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :

Noindikator Pencapaian KompetensiNilai Budaya dan KarakterBangsa Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
1Mengucapkan kalimat perkenalan (misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara) dengan lancar dan intonasi • Bersahabat/ komunikatif  •Tanggung jawab •Kepemimpinan
2Menggunakan diksi (pilihan kata) yang tepat
3Menanggapi kekurangan yang terdapat pada pengucapan kalimat perkenalan oleh teman
4Memperbaiki pengucapan kalimat yang kurang sesuai

E. TUJUAN PEMBELAJARAN* : 
    Siswa dapat: 
• Mengucapkan kalimat perkenalan (misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara resmi atau tidak resmi) dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton 
• Menggunakan diksi (pilihan kata) yang tepat dan sesuai dengan kondisi. 
• Menanggapi kekurangan yang terdapat pada pengucapan kalimat perkenalan oleh teman 
• Memerbaiki pengucapan kalimat yang kurang sesuai

F. METODE PEMBELAJARAN : 
  • Penugasan 
  • Diskusi 
  • Tanya Jawab 
  • Unjuk kerja 
  • Ceramah 
  • Demonstrasi 

G. StrategiPembelajaran
     Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 • Mengucapkan kalimat perkenalan dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton 
 • misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara resmi atau tidak resmi 
 • Siswa dapat Memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi dengan intonasi yang  tepat.

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

NoKegiatan Belajar Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
1
Kegiatan Awal
 - Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran hari ini.
Bersahabat/ komunikatif
2
Kegiatan Inti  
  • Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi : 
-Mengamati moderator atau pembawa acara dalam diskusi atau suatu kegiatan langsung atau tak langsung langsung (dilakukan di rumah, di kelas, atau di luar kelas) 

  • Elaborasi 
Dalam kegiatan elaborasi,  
1. Berperan sebagai moderator atau pembawa acara untuk memperkenalkan diri sendiri dan pembicara dalam diskusi.  
2. Menanggapi kekurangan pada pengucapan kalimat perkenalan yang dilakukan oleh teman 

  • Konfirmasi 
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: 
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui 
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. 

























Tanggung jawab
3
Kegiatan Akhir 
 Refleksi 
- Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
- Penugasan 
Bersahabat/ komunikatif

I. ALOKASI WAKTU : 
   4 x 40 menit 

J. SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN :
 • Buku teks yang terkait 
 • Buku pendamping : (1) LKS : Tim. Bahasa Indonesia SMA X. Sukoharjo: Pustaka Firdaus. 
 • Buku pendamping : (2) Syamsuddin A.R. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia Kelas  X.    Surakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2006. 
 • Media cetak/ elektronik/CD
 • Tuturan langsung 

K. PENILAIAN : 
Jenis tagihan Bentuk Insrumen
  • Tugas individu
  •  Ulangan
  • Uraian bebas 
  • Pilihan ganda 
  • Jawaban singkat


Mengetahui, 2011 
Kepala Sekolah                                                                     Guru Mata Pelajaran 
                                                                                                          
                                                                                                            
                                                                                                  
NIP.                                                                                        NIP.                          

Kamis, 07 Juni 2012

Pemda Buton Tak Temukan Kendala Pemekaran

KENDARINEWS.COM: Pemerintah Daerah Kabupaten Buton mengaku tidak menemukan kendala apapun dalam proses untuk memekarkan dua wilayah lain di Kabupaten Buton.
"Kami sudah melakukan pertemuan langsung dengan pihak DPR RI dalam hal ini pihak Komisi II tentang rencana pemekaran Buton Tengah dan Buton Selatan, pihak Komisi II DPR RI meminta ketegasan dari kami terkait kesiapan kami sebagai kabupaten induk," terang  PJS Bupati Buton, Nasruan kepada sejumlah wartawan saat ditemui di Kota Kendari, Selasa (10/4/2012).

Menurut Nasruan, rencana pemekaran tersebut sama sekali tidak menemukan kendala, sebab pihaknya sudah siap secara keseluruhan untuk melakukan pemekaran, sehingga tidak perlu ada yang dikhawatirkan lagi.

"Secara teknis dan administrasi kami sudah benar-benar siap, sebab kami perhatikan dengan jumlah penduduk yang ada di Buton saat ini maka sudah sangat dimungkinkan untuk dimekarkan lagi menjadi Buton Tengah dan Buton Selatan," ujarnya.

Ia juga berharap agar proses tersebut tidak terkendala lagi, sehingga bisa segera dirampungkan tahun ini. "Harapannya agar semua proses berjalan dengan lancar, karena beberapa bulan ke depan pihak Komisi II DPR RI akan melakukan tinjauan langsung ke lapangan, jika berjalan dengan proses yang ditentukan, maka tahun ini bisa segera diselesaikan, " harapnya. (Lina)

PENYEBAB HILANGNYA KONSENTRASI

Penyebab hilangnya konsentrasi - Berikut ini beberapa penyebab hilangnya konsentrasi sebagaimana artikel yang saya kutip dari detikhealth berikut. Ketika Anda dihadapkan pada tugas sekolah atau suatu pekerjaan yang memeras otak, terkadang Anda kesulitan untuk berkonsentrasi dan membuat pekerjaan Anda tidak optimal. Otak Anda akan mengalami kurangnya konsentrasi ketika Anda dihadapkan pada kondisi tubuh tertentu. Berikut 9 alasan mengapa Anda sulit berkonsentrasi seperti dilansir dari prevention, Selasa (15/5/2012) antara lain:


Kadar hormon dan vitamin yang rendah
Pikiran yang kadang linglung dapat menandakan defisiensi vitamin atau hormon, terutama jika Anda sedang merasa kelelahan. Sebagai contoh, jika Anda kekurangan hormon tiroid, metabolisme tubuh akan melambat, aliran darah berkurang dan fungsi sel otak tidak dapat bekerja optimal. Kurangnya vitamin B-12 dalam tubuh juga memiliki gejala yang sama. Anda dapat memeriksakan perihal defisiensi hormon dan vitamin ke dokter yang ditandai masalah kardiovaskular seperti hipertensi, kolesterol tinggi, sindrom metabolik atau pradiabetes. Jika masalah ini tidak ditangani, dapat menyebabkan penurunan kognitif.

Hormon Anda telah rusak
Wanita yang menjelang masa menopause (perimenopause) akan memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur. Kurangnya konsentrasi adalah keluhan umum dari wanita pada masa ini. Kebanyakan wanita menggambarkannya sebagai perasaan kabur, kosa kata berkurang, dan tidak dapat berpikir jernih. Tanda-tanda lain yang menunjuk ke perimenopause adalah berkeringat di malam hari dan kekeringan vagina.

Anda menggunakan obat-obatan tertentu
Penggunaan obat anti depresan dapat mempengaruhi mood dan konsentrasi Anda. Antihistamin dan obat penenang dapat menyebabkan kantuk, sedangkan antidepresan dan obat-obatan lain yang sejenis dapat menggangu kerja otak. Orang yang menggunakan obat statin kadang-kadang akan kehilangan kejernihan mental. Sebelum memutuskan untuk menggunakan obat-obatan, lebih baik konsultasi terlebih dahulu ke dokter. Tanyakan apakah ada obat yang diketahui menyebabkan gangguan konsentrasi ketika dikonsumsi atau saat Anda berhenti mengonsumsinya.

Anda berhenti merokok
Anda akan mengalami kesulitan berkonsentrasi saat Anda berhenti merokok karena pengaruh nikotin yang telah membuat Anda kecanduan. Tapi hal ini akan berlalu dan kesehatan mental Anda akan segera membaik seiring berkurangnya pengaruh buruk nikotin pada tubuh.

Pola makan yang buruk
Kebiasaan makan yang buruk meningkatkan risiko obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi dan penyakit terkait yang dapat merusak fungsi kognitif. Kelebihan berat badan atau obesitas membuat Anda lebih sulit untuk tetap aktif, padahal tubuh yang aktif penting untuk kesehatan otak. Makan ikan dan sayuran serta mengurangi makan daging dan makanan berlemak jenuh akan membuat otak Anda tajam kembali.

Anda terlalu sibuk
Anda mungkin sangat sibuk, sehingga aktivitas otak terlalu divorsir tanpa disertai aktivitas fisik yang dibutuhkan otak. Olahraga meningkatkan produksi zat yang dapat merangsang kerja otak dan memperlambat pembentukan plak yang menyebabkan penyakit Alzheimer. Mulailah berolahraga dan Anda akan merasakan otak lebih tajam dan lebih bisa fokus.

Anda memiliki kecemasan yang berlebihan
Ketika Anda terlalu mencemaskan sesuatu, Anda akan kesulitan berkonsentrasi melakukan pekerjaan Anda. Begitulah cara otak merespon ancaman nyata atau bayangan. Anda menjadi terlalu waspada terhadap lingkungan. Lakukanlah sesuatu yang menyenangkan untuk membersihkan kepala Anda dari hal-hal yang membuat cemas. Berbagi cerita dengan teman dekat juga dapat mengurangi kekhawatiran yang berlebihan.

Ada banyak hal yang perlu Anda lakukan setiap hari
Jika Anda memiliki daftar pekerjaan harian yang terlalu banyak dan membutuhkan daya ingat, bisa berarti Anda akan mengalami kelupaan dan gangguan kerja otak. Orang kadang tidak dapat mengikuti pikirannya karena terlalu banyak beban yang harus diingat di otaknya.

Menderita ADHD
Seseorang dapat menderita Attention Deficit terdiagnosis Hyperactivity Disorder (ADHD) ketika dewasa yang ditandai dengan gejala ketidaksabaran, pelupa dan mengalami kesulitan menyelesaikan tugas kantor. Ketika Anda memiliki masalah dengan konsentrasi, periksakan segera ke dokter untuk mengetahui kemungkinan Anda menderita ADHD (ir/ir) / source : detikhealth.com
Nah, itulah beberapa penyebab atau alasan anda susah melakukan konsentrasi mudah-mudahan bermanfaat, karena konsentrasi sangat penting sekali terhadap hasil kerja kita dalam menyelesaikan tugas sehari-hari.

Selasa, 05 Juni 2012

RPP KELAS X/1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah         : SMA/MA
Mata Pelajaran    : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester    : X/1
Alokasi Waktu        : 2 x 45 Menit

A.    STANDAR KOMPETENSI
Mendengarkan: Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak    langsung.
B.    KOMPETENSI DASAR
Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik (berita dan non berita)
C.    INDIKATOR
1.    Kognitif
a.    Proses
•    Mampu mencatat pokok-pokok berita berdasarkan berita yang  di dengar melalui rekaman radio.
b.    Produk
•    Mampu menyampaikan secara lisan isi berita yang telah ditulis secara runtun dan jelas.  
2.    Psikomotor
•    Mampu mengajukan pertanyaan/ tanggapan berdasarkan informasi yang didengar ( menyetyjui, menolak , menanmbahkan pendapat).
3.    Afektif
a.    Karakter
1.    Tanggung jawab
2.    Tekun
3.    Kreatif
4.    Kritis
5.    Disiplin  
b.    Keterampilan Sosial
1.    Inisiatif dalam (kerja sama) kelompok
2.    Berbahasa santun dan komunikatif
3.    Partisipasi dalam (kerja kelompok)

D.     TUJUAN PEMBELAJARAN
1.    Kognitif
a.    Proses
Setelah mendengarkan siaran berita melalui rekaman radio, siswa secara berkelompok diharapkan dapat:
•    Dapat menuliskan isi siaran radio/televisi dalam beberapa kalimat dengan urutan yang runtun dan mudah dipahami dengan benar.
b.    Produk
Setelah mendiskusikan hasil pencapaian tujuan proses di atas, siswa secara berkelompok diharapkan dapat:
•    Dapat menyampaikan secara lisan isi berita yang telah ditulis secara runtun dan jelas dengan benar.
2.    Psikomotor
Setelah menguasai hasil tujuan produk di atas, siswa secara berkelompok dapat:
•    Dapat mengajukan pertanyaan/ tanggapan berdasarkan informasi yang didengar (menyetujui, menolak, menambahkan pendapat).
3.    Afektif
a)    Karakter
Dengan arahan, bimbingan, dan motivasi yang diberikan oleh guru, siswa diharapkan dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di kelas pada umumnya maupun dalam melaksanakan tugas kelompok dan tugas mandiri pada khususnya degan memperlihatkan kemajuan prilaku positif yang meliputi taggung jawab, tekun, kreatif, dan disiplin.
b)    Kecakapan Sosial
Dengan arahan, motivasi, dan strategi pembelajaran yang diharapkan oleh guru dikelas, siswa diharapkan dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di kelas dengan menunjukkan kemajuan kecapaian sosial yang meliputi inisiatifdalam (kerja sama) kelompok, berbahasa santun dan komunikatif, partisipasi, dalam (kerja sama) kelompok.

E.   MATERI PEMBELAJARAN
a.    Siaran (langsung) dari radio/ televisi,teks yang dibacakan, atau rekaman berita /non berita
-    Pokok-pokok isi berita
-    Penanggapan isi berita

F.   METODE PEMBELAJARAN
-    Diskusi
-    Tanya jawab
-    Penugasan

G.  BAHAN/MEDIA
1. Rekaman berita
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

F.   ALAT
1.    Tape Recorder
2.    Format Evaluasi
3.    Format evaluasi (Proses dan Hasil)
4.    Pedoman penilaian dan penskoran
G.   SKENARIO PEMBELAJARAN
No.    Kegiatan    Penilaian Pengamatan
        1    2    3    4
A.    Kegiatan Awal (10 menit)
1.    Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran, serta kesiapan siswa
2.    Guru melakukan apersepsi dan memotivasi siswa
3.    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
               
B.    Kegiatan inti (70 menit)
1.    Guru menjelaskan langkah-langkah memperoleh informasi dan berita yang didengar.
2.    Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.
3.    Guru memperdengarkan berita yang telah disiapkan.
4.    Siswa diminta menyebutkan informasi yang terdapat dalam berita yang diperdengarkan guru.
5.    Siswa mencatat pokok-pokok berita.
6.    Siswa menuliskan pokok-pokok berita dalam beberapa kalimat.
7.    Siswa menyampaikan isi berita yang di dengar dengan kalimat sendiri.
8.    Siswa menanggapi isi berita yang dibacakan kelompok lain
9.    Siswa memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok lain.
                
C.    Kegiatan Akhir (30 menit)
1.    Guru memberikan penguatan kepada siswa yang melakukan kegiatan pembelajaran dengan benar dan memotivasi siswa yang kurang mampu.
2.    Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran
               

H.  SUMBER PEMBELAJARAN
    1. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas X
    2. Lembar Pegangan Guru
    3. LKS 1 DAN LKS 2
    4.LP 1, LP2 dan LP3
    5. Silabus

I.  EVALUASI DAN PENILAIAN
1)    Evaluasi
a.    Evaluasi Proses : dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap aktifitas siswa dalam menggarap tugas, diskusi, kegiatan tanya jawab, dan dialog informal.
b.    Evaluasi Hasil     : dilakukan berdasarkan analisis hasil pekerjaan berdasarkan  LKS 1 dan LKS 2.
2)    Penilaian
a.    Jenis tagihan penilaian
•    Tugas Kelompok : LKS 1 dan LKS 2, LP 1 DAN LP 2
b.    Bentuk instrument penilaian :
1.    Uraian bebas
2.    Lembar Penilaian

MANFAAT BUAH APEL

•    Pencernaan: Buah Apel yang kaya serat membantu dalam pencernaan. Konsumsi secara teratur apel memastikan gerakan usus halus dan membantu dalam mencegah consitipation dan gangguan perut.
•    Anemia: Buah Apel berguna dalam treting anemia karena kaya dalam apel. Anemia adalah kekurangan hemoglobin dalam darah yang dapat ditingkatkan dengan asupan zat besi makanan yang kaya seperti apel.
•    Kelemahan: Buah Apel dikenal untuk menghilangkan kelemahan dan menambah kekuatan dan vitalitas orang-orang lemah. Oleh karena itu, sering diberikan kepada pasien untuk membantu mereka cepat sembuh dari penyakit mereka. Jika Anda ingin mendapatkan berat badan, apel harus menjadi bagian dari diet Anda sehari-hari. Hal ini juga membantu dalam mendetoksifikasi tubuh dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
•    Perawatan Gigi: Makan apel membantu dalam membersihkan gigi dan gusi. Ini mengurangi kejadian gigi berlubang pada gigi. Ketika Anda makan apel, serat di dalamnya membersihkan gigi, sedangkan sifat antivirus buah menjaga bakteri dan virus pergi.
•    Penyakit Jantung: Buah Apple menurunkan tingkat kolesterol dan karena itu bermanfaat bagi jantung.
•    Rematik: Pasien yang menderita rematik mengkonsumsi apel sangat berguna karena membantu dalam proses penyembuhan.
•    Gangguan mata: Buah Apel diyakini membuat mata yang kuat dan meningkatkan penglihatan yang bagu. Hal ini juga membantu dalam mengobati rabun senja.
•    Perawatan Kulit: Menyisipkan apel dan madu , apel dan susu bila diterapkan pada peningkatan kulit bersinar dan bersinar.
•    Buah Apel juga membantu dalam mengobati asam urat, dan disentri. Penelitian terbaru juga mengungkapkan bahwa apel memiliki bahan kimia seperti flavonoid dan polifenol yang dapat membantu melawan kanker. Oleh karena itu, benar apa kata "Makan Apel Sehari Membantu Dokter Gigi"

KHASIAT TEMULAWAK

Khasiat Temulawak
Khasiat temulawak sudah dijadikan sebagai pengobatan tradisional dari sejak jaman dulu, dan hingga kini khasiat temulawak masih di gunakan. Temulawak banyak ditemukan di hutan-hutan tropis seperti di Indonesia dan dapat tumbuh di daerah dataran rendah hingga ketinggian 1.500 meter diatas permukaan laut.
Rimpang temulawak mengandung curcumin yang memiliki khasiat alami sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepatotoksik yang sangat berguna untuk melindungi kesehatan hati (radang hati). Selain itu khasiat alami temulawak mampu mengatasi beberapa penyakit berat lainnya seperti radang empedu, radang ginjal dan batu empedu, dan anti tumor/kanker.
Selain untuk pengobatan, khasiat temulawak juga dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik sekaligus pewarna makanan dan minuman yang aman.
Cara pemakaian temulawak untuk kecantikan dan berbagai jenis penyakit:
Untuk obat yang diminum, gunakan 2 jari rimpang segar, lalu rebus. Cara lain, seduh rimpang yang telah dikeringkan dengan air panas. Untuk pemakaian luar, cuci rimpang sampai bersih, lalu parut. Hasil parutannya dapat digunakan sebagai masker untuk mengobati jerawat dan flek hitam dimuka.
1.    Pelancar ASI
Khasiat dan manfaat temulawak untuk pelancar ASI bisa mencoba membuat ramuan sebagai berikut, Cuci 20g rimpang segar temulawak, lalu parut. Hasil parutannya peras dan saing, lalu ditim sampai mendidih. Setelah dingin, tambahkan 2 sendok makam madu sambil diaduk rata, lalu diminum. Lakukan pagi dan sore dengan takaran yang sama banyak.
2.    Menurunkan kadar kolesterol darah tinggi
Khasiat dan manfaat temulawak untuk menurunkan kadar kolesterol. Kupas kulit rimpang temulawak segar sebesar 3 jari, lalu parut. Tambahkan 3/4 cangkir air panas dan biarkan mengendap. Setelah dingin, endapannya dibuang dan airnya diminum. Lakukan setiap hari.
3.    Hepatitis
Khasiat dan manfaat temulawak untuk hepatitis. Rimpang temulawak segar sebesar 2 jari dikupas kulitnya lalu diparut. Tambahkan air panas sebanyak 1/2 cangkir dan 1 sendok madu. Aduk campuran tadi sampai merata lalu dibirakan mengendap. Minum beninggannya, ampasnya dibuang. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh.
Rebus 10g rimpang temulawak kering dan 30g akar alang-alang (Imperata cylindrica) dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari
4.    Wasir
Sediakan rimapang temulawak sebesar jari, kelembak (Rheum officinalle Baill.) sebesar 3/4 jari, 1 genggam pegagan (Centella asiatica L), 1 genggam daun saga (Abrus precatoris L) dan gula neau sebesar 3 jari. Cuci bahan-bahan tersebut, lalu potong-potong seperlunya. Selanjutnya, rebus bahan-bahan tersebut dalam 5 gelas air bersih sampai tersisa kira-kira separuhnya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian. Lakukan pengobatan ini setiap hari.
5.    Jerawat
Cuci rimpang temulawak sebesar 1 jari, lalu potong-potong seperlunya. Selanjutnya rebus dalam 4 gelas minum air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan tambahkan madu kedalam air saringannya seperlunya, lalu diminum. Pengobatan dilakukan sehari 2 kali, setiap kali cukup 1 gelas.
6.    Diare
Cuci rimpang temulawak sebesat 1/2 ibu jari, lalu panggang sampai hangus. Selanjutnya giling bahan tersebut sampai halus, lalu seduh dengan 1/2 cangkir air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu sambil aduk sampai merata, lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari sampai sembuh.
7.    Sembelit
Sediakan rimpang temulawak dan buah asam (Tamarindus indicaL.) masak (masing-masing sebesar 1 jari), gula enau secukupnya. Selanjutnya potong tipis-tipis, lalu seduh dengan 1 cangkir air mendidih. Aduk sampai gulanya larut dan minum setelah dingin.
8.    Nyeri haid
Sediakan 10 iris rimpang temulawak, asam kawak, sebesar telur burung puyuh dan gula enau sebesar 3 jari. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 2 gelas air sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, minum ramuan tersebut. Lakukan setiap hari selama 1 minggu sebelum haid.
Selain dari khasiat temulawak banyak juga tumbuhan lain yang sering di gunakan sebagai bahan pengobatan herbal alami. Dari hasil penelitian ternyata kulit manggis yang kita kenal dengan rasanya yang pahit dan warnanya yang gelap sangat kaya akan zat antioksidan sebagai penangkal radikal bebas penyebab penyakit.

Manfaat Kopi Untuk Kulit

Selain manfaat kopi untuk kesehatan seperti penjelasan di atas, kopi juga ada manfaat untuk kecantikan. Banyak sekali kaum perempuan juga memanfaatkan kopi untuk bahan untuk kecantikan. Di daerah Hawaii, Bali, atau negara Amerika Selatan sudah bertahun-tahun lamanya mengenal dan tahu akan manfaat kopi dan memakainya untuk perawatan kecantikan kulita mereka. Hal ini karena dalam penelitian terdapat kandungan kopi yang bermanfaat untuk kulit.

Serbuk dari bubuk kopi bisa dipergunakan untuk bahan dalam sejumlah scrub. Di salon salon kecantikan Kopi juga dinikmati untuk spa dengan aroma harum kopi yang sangat istimewa. Memanfaat lain dari kopi adalah sebagai pembasmi selulit. Selulit merupakan gumpalan lemak yang muncul dari jaringan ikat yang seharusnya menyelubunginya. Biasanya lemak ini bertempat di bawah jaringan ikat tersebut, tetapi karena ada suatu penyebab, jaringan menjadi agak melonggar dan akbatnya lemak menyembul. Sehingga menciptakan tampilan kurang indah yang akan Smenghiasi tubuh Anda.

elain hal tersebut di atas juga ada yang memanfaatkan kopi sebagai krim kulit. Bahan kafein yang terdapat dalam kopi bisa memberikan efek pada kulit menjadi lembut. Kafein tersebut juga bisa bertindak selaku vasorestrictor yang berarti dapat mengencangkan atau mengecilkan pembuluh darah. Melalui proses ini bisa secara efektif mengurangi timbulnya varises.

Manfaat kopi, manfaat kopi untuk kesehatan, manfaat kopi untuk kecantikan , manfaat kopi untuk kulit , khasiat kopi, khasiat kopi untuk kesehatan, kegunaan kopi , manfaat kopi untuk wajah , manfaat kopi bagi kulit , manfaat kopi bagi kecantikan , khasiat kopi untuk kecntikan, manfaat kopi untuk kulit wajah , Kopi untuk kecantikan.

<p>Your browser does not support iframes.</p>

Manfaat Daun Sirsak

Begitu bayak sekali manfaat daun sirsak sebagai salah satu ramuan herbal alami. Jika sebelumnya kita hanya tahu khasiat buahnya saja, ternyata daun sirsak juga terbukti berkhasiat mengobati pernyakit yang cukup ganas yaitu kanker.
Kebanyakan orang hanya mengkonsumsi buah sirsak untuk dibuat aneka panganan dan minuman yang menyehatkan. Namun apakah anda tahu tentang manfaat daun sirsak yang sebenarnya?

Pertama kali diketahui oleh suku tribez di Amazona pada tahun 90 an. Mereka dengan mudahnya menemukan pohon sirsak di hutan dan kemudian mengolahnya menjadi obat-obatan herbal.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di slah satu universitas terkemuka di Indonesia yaitu UGM. Hanya dengan dosis kecil saja manfaat daun sirsat sudah terbukti ampuh memberantas sel kanker di dalam tubuh.

Fakta lain menyebutkan jika daun sirsak mampu membunuh sel-sel kanker usus besar hingga 10.000 kali lebih kuat ketimbang kemoterapi. Pernyataan itu dibeberkan oleh Reiser MJ, Mc Laughlin, dan Fang XP di AgrEvo Research Center, Amerika.

Ternyata manfaat daun sirsak sangatlah besar, meskipun harganya murah bahkan gratis, khasiat daun sirsak sangat besar dalam membantu pengobatan kanker secara natural.

Tips Cara Belajar yang Baik

1. Ciptakan suasana yang kondusif

Dalam belajar, kamu harus menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tenang untuk belajar. Cara ini merupakan salah satu cara belajar yang baik karena bagaimanapun jika ingin materi yang kamu pelajari itu bener-bener masuk ke otakmu, kamu harus tenang dan dalam keadaan yang nyaman. Sehingga nggak mengganggu konsentrasi. Belajar di luar ruangan mungkin adalah pilihan yang cukup baik, karena selain lebih fresh, kita juga bisa lebih tenang dan nggak penat dalam belajar.

2. Lihat garis besarnya dahulu

Tips cara belajar yang baik dengan melihat garis besar materi. Jika membaca bahan pelajaran yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya. Kamu bisa lebih meningkatkan pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan gambar dan ringkasan yang ada. Jik membaca bacaan yang cukup panjang, maka bacalah dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya.

3. Buatlah catatan intisari dari bahan pelajaran

Tips cara belajar dengan teknik meringkas intisari dari pelajaran. Kalau kamu meringkas materi dari setiap bahan pelajaran ke dalam sebuah catatan kecil, maka akan sangat membantumu mengingat bahan pelajaran itu. Pada saat kamu menulisnya, kamu pasti membaca materinya lagi, bener kan? Itu akan membuatmu cepat hafal materinya. Sebaiknya catatan itu ditulis kedalam buku kecil atau kertas yang bisa dibawa kemana-mana, sehingga bisa dibaca kapan dan dimanapun kamu berada. Tips Cara belajar yang baik bukan?

4. Berlatihlah tehnik kemampuan mengingat

Cara Belajar Yang Baik dengan teknik kemampuan mengingat. Agar lebih mudah kamu ingat sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci (Mnemonics) dengan formulasi yang mudah diingat-ingat. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk singkatan-singkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Walaupun kamu jika menghafal langsung dalam 1 minggu sudah lupa, dengan menggunakan mnemonics seperti ini kamu bisa ingat sampai puluhan tahun lamanya.

5. Belajarlah dengan tekun dan rutin.

Tips cara belajar yang baik dan paling ampuh adalah dengan tekun dan rutin. Belajar tepat waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar, apabila kamu jarang belajar maupun  hanya belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya gak akan maksimal. Jadi belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar. Juga jangan belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan, cara belajar yang baik seperti itu hasilnya juga nggak akan maksimal.





Ringkasan Drama


Ringkasan Drama “Sepasang Mata Indah”

Karya Kirdjomulyo


          Ada seorang pemuda yang sedang asyik belajar di dalam kamarnya, tiba-tiba menjadi begitu terkejut ketika seorang gadis masuk ke kamarnya, mengunci pintu, seraya meminta pertolongan. Rasa terkejutnya menjadi rasa takut karena di kampungnya, seorang pemuda dilarang membawa wanita masuk ke dalam kamar. Apalagi si gadis tengah dikejar untuk dibunuh oleh ayahnya karena menolak perjodohan. Gadis menerangkan masalahnya hingga si pemuda mau menolong, meski sebenarnya pemuda cukup gentar karena ayah si gadis  adalah seorang tukang jagal ahli jago. Sambil menunggu kedatangan si ayah, pemuda menimbang-nimbang jurus dan mengatur siasat. Sang ayahpun datang dengan gertakan yang cukup menciutkan nyali si pemuda, tapi ia terlanjur berniat melindungi gadis. Melihat kesungguhan si pemuda, ayahpun bertanya pada si gadis dan pemuda. Kemudian diketahui bahwa gadis dan si pemuda saling menyukai. Tanspa disangka-sangka ayah pun merestui mereka.

Makalah Frase Thythyn

        BAB I
    PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sintaksis merupakan ilmu yang mempelajari tentang tata bahasa. Sintaksis juga dapat dikatakan tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan. Sintaksis secara etimologis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata, kelompok kata menjadi kalimat.
 Menurut istilah sintaksis dapat mendefinisikan: bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk kalimat, klausa, dan frasa (Ibrahim, dkk:1). Sintaksis itu mempelajari hubungan gramatikal di luar batas kata, tetapi di dalam satuan yang kita sebut kalimat (Verhaar, 1981:70).
Frase, klausa, dan kalimat adalah satuan bahasa. Konsrtuksinya disebut konstruksi sintaksis. Dilihat dari tatanan unsur-unsur pembentuknya, frase, klausa, dan kalimat itu merupakan konstruksi, yang secara khas disebut sintaksis karena konstruksi-konstruksi itu dibahas dan dikaji dalam subdisiplin sintaksis. Atas dasar pemikiran itu dikenal konstruksi frase, konstruksi klausa, dan konstruksi kalimat (Suparno, 1987:7).
Banyak permasalahan yang sering kita temui dalam sintaksis. Misalnya banyak yang sering mempermasalahkan antara frase dengan kata, ada yang membedakannya dan ada juga yang mengatakan bahwa keduanya itu sama. Oleh karena itu makalah ini disusun untuk memahami lebih lanjut tentang frase dan hal-hal yang berkaitan dengan frase dalam sintaksis Bahasa Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
     Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di awal makalah, rumusan masalah yang akan dibahas, antara lain:
1.    Apa yang dimaksud dengan frase?
2.    Apa saja ciri-ciri frase beserta contohnya?
C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
1.    Memenuhi tugas mata kuliah sintaksis.
2.    Mengenal dan memahami kontruksi frase

















BAB II
    PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN FRASA
Dalam berbagai batasan para ahli, frasa selalu didefisikan sebagai satuan bahasa yang terdiri atas dua kanstituen atau lebih yang tidak melampauhi batas fungsi (baca pula badudu, 1986; ramlan,1994). Syarat dari dua konstituen atau lebih ini harus memiliki keterikatan atau hubungan (terutama makna) yang erat. Konstituen yang satu boleh menjadi inti/head dari konstituen lainnya, dan konstituen yang lain dapat menjadi atribut atau penjelas dari konstituen inti.
Dalam analisis klausa/kalimat, sebuah konstituen dapat disebut frasa apabila konstituen tersebut dapat menduduki satu fungsi kalimat (istilsh fungsi mengacu pada pandangan Verhaar, 1986), apakah fungsi subjek, predikat, objek, pelenkap, atau keterangan. Untuk memperjelas uraian dan batasan di atas.
Frasa juga didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonprediktif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Chaer, 1991:222). Menurut Prof. M. Ramlan, frasa adalah satuan gramatik yang terdiri atas satu kata atau lebih dan tidak melampaui batas fungsi atau jabatan (Ramlan, 2001:139). Artinya sebanyak apapun kata tersebut asal tidak melebihi jabatannya sebagai Subjek, predikat, objek, pelengkap, atau pun keterangan, maka masih bisa disebut frasa misalkan;
           Ayah sedang membaca sebuah buku di teras rumah.
Konstruksi di atas terdiri atas empat bagian/kelompok,yaitu (1) ayah saya, (2) sedang membaca, (3) sebuah buku, dan (4) di teras rumah. Bagian (1) terdiri atas 2 konstituen pembentuk yakni ayah dan ibu, bagian (2) juga terdiri atas 2 konstiuten pembentuk, bagian, (3) terdiri atas tiga konstituen pembentuk, yakni di, teras, dan rumah. Dalam analisis fungsi sintaksis, konstituen ayah saya sedang menduduki fungsi subjek (S),sedangkan membaca menduduki fungsi predikat (P),konstituen sebuah buku menduduki fungsi objek (O), dan di teras rumah menduduki fungsi keterangan (K),
B. CIRI-CIRI FRASA
  1). Terdiri atas dua konstituen pembentukan atau lebih yang memilki kedekatan hubungan.
  2)  konstituen frasa adalah kata (bukan morfen)
  3)  hanya menduduki  atau mengisi satu fungsi (slot, istilah badudu).
  4)  merupakan konstituen klausa.
  5) bagian-bagian frasa tidak boleh dipetukarkan atau dibalik susunannya.
  6) frasa dapat diperluas dengan tambahan kata depan, di tengah atau di belakang.
7)  menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat.
8)  mengandung satu kesatuan makna gramatikal.
     bersifat nonpredikatif
Khusus cirri (5) dan (6) di atas berikut diperlihatkan contoh (2a) dan (2b) berikut.
 a. baju biru adik sangat bagus.
             Konstruksi (2a) di atas terdiri atas tiga fras, yaitu baju biru, adik saya, dan sangat bagus. Susunanya dapat diubah, tetapi kata-katanya tidak boleh dipertukarkan.
Misalnya ; sangat bagus / baju biru // adik saya
          Bagus sangat / biru baju //saya adik
 b. baju biru bisa diperluas dengan
      baju yang biru
      sehelai baju biru atau baju biru muda. 
Apabila terletak pada suatu kalimat, maka pengertian frase akan menjadi lebih jelas.
a.     Frase yang menyatakan sifat
Santri perempuan diwajibkan mengenakan kerudung
Anak-anak akan bermain bola di lapangan
       b.   Frase yang menyatakan milik
            buku kakak, gading gajah

    C. contoh-contoh frasa
Sebelum mengenal lebih jauh tentang frasa, alangkah lebih baiknya jika mengenal tentang fungsi-fungsi sintaksisi, karena fungsi-fungsi itula yang disebut frasa. Fungsi sintaksisi ada lima, yaitu Subjek(S), Predikat(P), Objek(O), Pelengkap(Pel), dan Keterangan(Ket). Dari kelima fungsi tersebut hanya karakteristik dari Keterangan saja yang tidak mempunyai lawan.
1.    Subjek dan Predikat.
1.    Bagian yang diterangkan predikat. Subjek dapat dicari dengan pertanyaan ‘Apa atau Siapa yang tersebut dalam predikat’. Sedangkan predikat adalah bagian kalimat yang menerangkan subjek. Predikat dapat ditentukan dengan pertanyaan ‘yang tersebut dalam subjek sedang apa, berapa, di mana, dan lain-lain’.
Contoh:
Sedang belajar(P) mereka itu(S).
Fungsi tersebut bisa dibuktikan dengan pertanyaan ‘Siapa yang sedang belajar? Jawabannya ‘mereka itu’.
2.    Berupa frasa nomina atau pengganti frasa nomina. Sedangkan predikat bisa berupa frasa nomina, verba, adjektiva, numeralia, atau pun preposisi.
3.    Jika diubah menjadi kalimat tanya, subjek tidak dapat diberi partikel –kah. Predikat dapat diberi partikel –kal.
Contoh:
Merka itu(S) sedang belajar(P).
Sedang belajarkah mereka itu?
Merekakah sedang belajar? (salah)
2.    Objek dan Pelengkap.
1.    Objek berupa frasa nomina atau pengganti frasa nomina, sedangkan pelengkap berupa frasa nomina, verba, adjektiva, numeralia, preposisi, dan pengganti nomina.
2.    Objek mengikuti predikat yang berupa verba transitif(memerlukan objek) atau semi-transitif dan pelengkap mengikuti predikat yang berupa verba intransitif(tidak memerlukan objek).
3.    Objek dapat diubah menjadi subjek dan pelengkap tidak dapat diubah menjadi subjek.
Contoh:
1.    Transitif(memerlukan objek)
1.    Orang itu(S) menjual(P). (Salah)
2.    Orang itu(S) menjual(P) es kelapa muda(O)
2.    Semi-transitif (bisa atau tidak perlu objek)
1.    Orang itu(S) minum(P).
2.    Orang itu(S) minum(P) es kelapa muda(O).
3.    Es kelapa muda(S) diminum(P) orang itu(O).
3.    Intransitif(tidak memerlukan objek).
1.    Tidak lengkap. Orang itu(S) mandi(P).
2.    Semi-lengkap.
1.    Orang itu(S) berjualan(P).
2.    Orang itu(S) berjualan(P) es kelapa muda(Pel).
3.    Lengkap.
1.    Organisasi itu(S) berlandaskan(P). (salah)
2.    Organisasi itu(S) berlandaskan(P) kegotongroyongan(Pel).
3.    Keterangan.
1.    Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan subjek, predikat, objek atau pelengkap.
2.    Berupa frasa nomina, preposisi, dan konjungsi.
3.    Mudah dipindah-pindah, kecuali diletakkan diantara predikat dan objek atau predikat dan pelengkap.
Contoh:
Dulu(Ket) orang itu(S) menjual(P) es kelapa muda(O) di jalan surabaya(Ket).

          
               




















BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan maka ditarik beberapa kesimpulan antara lain :
1.    Frase adalah suatu kelompok kata fungsional yang memiliki gramatikal
     tertentu (SPOK) yang tidak membentuk arti.
2.    Ciri – ciri frase:
     Tidak membentuk kata baru Dapat disisipi kata lain Dapat diperluas
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini, Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif  sangat penulis harapkan dari para pembaca.














DAFTAR PUSTAKA
Oka, I.G.N dan Suparno. 1994. Linguistik Umum.: Proyek Pembinaan dan
Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal. Jakarta
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Verhaar, dkk. 2008. Asas-Asas Linguistik Umum. Gajah Mada
            University Press. Yogyakarta:
http://zieper.multiply.com/journal/item/38 diakses pada 30 Agustus 2010.
http://colinawati.blog.uns.ac.id/2010/05/10/13/ diakses pada 30 Agustus 2010
http://qlearn.wordpress.com/2007/10/31/frase/ diakses pada 1 September 2010
\http://endonesa.wordpress.com/bahasan-bahasa/frase-klausa-dan-kalimat/


Tugas Sastra Daerah

Tugas :
Sastra Daerah







Oleh

Rahmawati
(A2D1 09015)






PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011



KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat tiada habisnya kepada seluruh umat-NYA terutama kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dan dapat menyelesaikan tugas mata kulia Sastra Daerah dengan lancar.
Selanjutnya ucapan terimakasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada dosen pembimbing Wa Ode Nur Iman Yang telah membimbing penulis pada kulia Sastra Daerah.
Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, tidak ada kata yang dapat penulis ucapakan selain kata maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam  penulisan makalh ini terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun isi dari penulisan makalah ini. penulis sangat membutuhkan kritik dan saran para pembaca yang bersifat membangun demi penulis makalah selanjutnya. Harapan penulis semoga apa yang penulis sajikan dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi seluruh pihak yang membaca. Dan semoga Allah senantiasa member hidayah kepada hamba-NYA yang slalu mau berusaha dan belajar.






                                                                 Penulis, 12 Desember 2011
                                             

                                                                                                            Rahmawati
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Budaya indonesia memang sangat beragam dan hal itu akan tampak dalam khazanah sastra indonesia yang terwujud dalam sastra-satra daerah diseluruh nusantara. Mitos sebagai salah satu bagian dari sastra bagian dari daerah banyak mengandung nilai budaya, nilai estetika, nilai moral, dan nilai konsepsional.
Esten dalam Djakfar (1987:8) menyatakan bahwa nilai-nilai estetika dijumpai dalam bentuk (struktur) dan isi(tema dan amanat) cerita. Nilai moral akan terlihat dalam sikap terhadap apa yang diungkapkan dalam sebuah cipta sastra dan dalam cara bagaimana mengungkapkannya. Nilai konsepsi akan terlihat dalam pandangan pengarang secara keseluruhan terhadap masalah yang akan diungkapkan dalam cipta sastra.
Mitos adalah cerita suat bangsa (sku/daerah/rakyat) tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu yang mengndung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia dan bangsa itu sendiri. Yang mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib(Depdikbud.1990:588). 
Dalam alam dan kehidupan mitologis tidak terlihat garis pemisah yang tegas antara manusia dan alam atau  antara subjek dan objek, bahkan adakalanya manusia manusia belum dapat disebut subjek. Terbentuknya mitos bermula dari pikiran manusia yang tidak mau menerima begitu saja semua fenomena alam yang ditangkap oleh akal dan pancaindra. Karena dorongan naluri yang amat kuat, pikiran manusia itu ingin mencari sesuatu yang dianggap lebih kongkret daripada kenyataan duniawi.  



B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, akan dibahas lebih lanjut mengenai apa saja mitos-mitos yang berkembang dimasyarak di Buton?
C.    Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah untuk mengetahui mitos-mitos yang berkembang di Buton.
D.    Manfaat
Manfaat yang diharapakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha meningkatkan pengetahuan tentang mitos terutama mitos di Buton.
2.    Sebagai bahan informasi, yang berminat melakukan penelitian lanjutan yang relevan dengan penelitian ini.



















BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Batasan tentang mitos
Para ilmuwan sosial, khususnya para antropolog, semula memandang mitos sebagai suatu yang diperlukan manusia dalam mencari kejelasan tentang alam lingkungannya, juga sejarah masa lampaunya.
William R. Bascom dalam “The Form of Folklore: Prose Narratives”, misalnya, menjelaskan mitos adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap keramat oleh masyarakat pendukungnya.
Umar Junus dalam bukunya “Mitos dan Komunikasi” juga menegaskan bahwa mitos adalah sesuatu “kebenaran,” suatu realitas rasional, yang juga dikuasai oleh sebab-akibat, meskipun dalam dimensi yang berbeda dengan yang ada pada manusia modern. Namun, pada sekitar abad ke-19, ketika rasionalisme mendominasi pandangan hidup orang Barat, “mitos” dipahami sebagai suatu apa pun yang bertentangan dengan “kenyataan”. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Nurcholish Majid dalam artikelnya “Tentang Mitos” (Tabloid Mingguan TEKAD, No.49, 1999) bahwa di kalangan masyarakat modern mitos semakin sering dipertentangkan dengan ilmu pengetahuan (Majid, 1999).
Terjadinya perubahan anggapan masyarakat tentang mitos dan realitas itu tidaklah berlangsung serentak dan bersifat seutuhnya, sehingga sering menimbulkan overlapping tanggapan masyarakat tentang mitos dan realitas itu sendiri. Timbulnya perbedaan tanggapan dan overlapping tanggapan itu adalah hal yang wajar dalam sejarah kehidupan manusia. Di berbagai suku bangsa yang sudah maju tingkat kesadaran masyarakatnya, terjadinya perbedaan itu justru diterima sebagai rahmat dalam rangka menggali dan memahami sejarah masa lampaunya, juga bagi pemberdayaan mitos sebagai sumber kekuatan kultural dan kekuatan moral suku bangsanya. Perbedaan tanggapan itu hampir tanpa konflik sama sekali, masing-masing pemilik tanggapan yang berbeda itu sama-sama merasa berarti bagi kemajuan dan kecemerlangan daerahnya di mata dunia. Para ilmuwan mereka dengan penuh gairah masuk kampung keluar kampung untuk menemukan masyarakat paling tradisional sebagai sumber mitos yang berharga bagi penemuan bahan ramuan kreasi dalam membangun berbagai aspek kemajuan daerahnya. Singkatnya, mereka sudah memiliki kestabilan mental dan prilaku positif atas adanya perbedaan tanggapan masyarakat tentang mitos dan realitas.
Mitos dapat diartikan sebagai suatu cerita lama yang mengisahkan dewa-dewi, tuhan , manusia, atau kejadian-kejadian alam yang luar biasa.
Kisah ini dikaitkan pula dengan sesuatu kepercayaan agama. Masyarakat melayu lama meletakkan cerita-cerita mitos ini sebagai benar-benar berlaku dan menjadikannya dari sistem kepercayaan yang tidak boleh dipersenda-sendakan.
Pada anggapan mereka, sesiapa yag tidak mempercayai cerita mitos akan menerima bala atau balasan. Wujudnya cerita mkitos ini bertujuan untuk memperbesarkan sesuatu kejadian atau peistiwa supaya melahirkan kebanggan dan kesanggupan karena sesuatu itu menjadi luar bisa sehingga tidak logis, tetapi sebagai suatu kepercayaan.
B.    Jenis-jenis mitos
1.    Mitos tentang makhluk dengan tuhannya
2.    Mitos mengenai keajaan(mitos politik)
3.    Mitos budaya
4.    Mitos asal-usul pembukaan negeri
5.    Mitos alegori/sindiran
C.    Ciri-ciri mitos
1.    Cerita tentang asal-usul kejadian sama ada kejadian makhluk, manusia,tempat,fenomena, alam dan sebagainya.
2.    Cerita menjadi kepercayaan dikalangan masyarakat melayu lama. Mereka menganggap cerita tersebut benar-benar berlaku, malah dianggap suci dan kudus.
3.    Watak-watak dalam cerita mitos biasanya terdiri daripada watak dewa-dewi, makhluk separuh dewa, manusia yang agung, binatang dan lain-lain yang mempunyai kekuasaan.
4.    Latar tempat dan masa cerita mitos tidak dapat dipastikan. Peristiwa yang berlaku dalam cerita mitos merangkumi segenap penjuru alam, sama ada didaratan , dilautan, dikayangan atau dimana saja. Manakala latar masa kejadian pula berlaku pada masa lampau/ silam, yaitu suatu masa yang tidak dapat dipastikan bila berlaku kejadian tersebut.
5.    Bersifat naratif: menceritakan sesuatu kejadian tentang dewa-dewi, tuhan,binatang, da manusia yang agung serta luar biasa.
6.    Cerita dianggap tidak logis oleh masyarakat hari ini, tetapi dipercayai benar-benar berlaku leh masyarakat lama. Jadi istilah dongeng itu adalah penafsiran kita pada hari ini.
7.    Cerita mitos hidup dan dihormati oleh generasi pendokong dan adalah sukar untuk dikikis / untuk dihapus
D.    Fungsi-fungsi cerita mitos
1.    Untuk memenuhi daya ingin tahu manusia terhadap kejadian alam, manusia, dan lain-lain.
2.    Untuk menghubungkan manusia dengan kuasa yang agung
3.    Sebagai alat kawalan sosial melalui cerita ini diharapkan dapat dikawal tingkahlaku manusia / masyarakat lama daripada melakukan kejahatan.
4.    Sebagai alat pengekalan norma masyarakat mitos asal-usul raja. Misalnya adalah untuk mengekalkan taat setia untuk raja.
E.    Tujuan mitos
Ada 4 tujuan mitos:
1.    Mistikal
2.    Kosmologi: alam semesta kita kenal adalah perwujudan dari dimensi misteri
3.    Sosial: mengatur masyarakat
4.    Pedagogis: membimbing individu dalam perjalanan hidup




BAB III
PEMBAHASAN
“Togo Motono” Lingga Nora Ginawe
Togo Motono adalah nama sebuah danau pasang surut, yang terletak di wilayah Desa Ambuau, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton - Sulawesi Tenggara. Danau ini memiliki luas sekitar 842 ha, di bagian timurnya bukit-bukit yang tersusun atas batu karang, di sebelah barat, utara dan selatan adalah lokasi perumahan dan lahan pertanian penduduk transmigrasi.
Alkisah pada jaman Hindu Lasalimu adalah kota kerajaan sebagai pusat pemerintahan adalah Ambuau tepatnya dilokasi danau tersebut. Sang raja memiliki anak kembar laki perempuan (kembar buncing). Yang lebih tua adalah laki-laki. Menurut kepercayaan setempat jika hal ini terjadi maka salah satu harus dibuang. Maka raja memutuskan untuk membuang putranya dan dihanyutkan di sungai dengan memakai rakit yang terbuat dari bambu kuning. Akhirnya putranya ini ditemukan, selanjutnya dipelihara oleh seorang pedagang. Putra raja ini diberi nama Saweri Gading. Setelah dewasa ia mengikuti jejak ayah angkatnya menjadi pedagang, hingga tibalah ia di Lasalimu. Adalah sudah menjadi takdir nampaknya bahwa antara Saweri Gading dan putri raja saling jatuh cinta. Akhirnya sang raja merestui hubungan mereka yang berakhir dengan pernikahan. Ketika anak pertama mereka lahir maka terdengarlah suara dari langit, yang mengatakan bahwa hubungan suami istri itu akan mengakibatkan bencana, karena sesungguhnya mereka adalah saudara kandung. Apa boleh buat kutuk sudah lepas tak dapat dielakkan lagi hujanpun turun dengan sangat deras selama 40 hari tanpa henti. Akibatnya tenggelamlah seluruh kerajaan beserta istananya termasuk keluarga raja.
Setelah berabad-abad lamanya mitos ini masih sangat kental dalam masyarakat Buton. Tempat ini menjadi sangat keramat, banyak kejadian-kejadian aneh yang dijumpai orang ketika melewati danau pada waktu-waktu tertentu. Misalnya manusia setengah buaya yang sering membuat bulu kuduk merinding. Konon siluman buaya ada tiga, buaya putih adalah penjelmaan dari Saweri Gading, buaya merah adalah penjelmaan dari sang putri dan satu lagi buaya yang masih kecil adalah penjelmaan dari anak mereka.
Pada lokasi danau ini terdapat gundukan batu-batu karang bercampur tanah yang posisinya semacam gunung atau bukit kecil yang terletak di tengah danau, Konon gundukan itu adalah tiang dapur dari kerajaaan yang dahulunya tenggelam. Di tempat inilah hingga sekarang diadakan pemujaan.


“Togo Motona” Linggar Nora Ginawe (Dalam bahasa wolio)
Togo motona sarona saangu kolowa mosapopene, amboore yi kadiena Desa Ambaua,Kecamatan Lasalimu salata,Kab. Buton-Sulawesi Tenggara. Kolowa yincua sumai kera-kera kaewana 842 ha., wita yi timbu gunu-gununa koriasa,ly timbu, napa, te duka yi salata tampana pokampoa te tampana tana poinawuana miana daga.
Minaaka yi tula-tulana manga miana kampona neaiyitu tapokanawaakano mitologi  kadaangiana kolowa togo motona kooni wae I zamanina hindu Lasalimu yitu saangu kadi lipu, kotana sara amboore I kolowa yitu,rajana lassalimu akoanakamo rapi samia uumane samia bawine (rapi sapasa). Membalina aka oumane membalina yandi o bawine kayaa kinina mangamia yi weitu ane tekangia niboomai apepali maka sala samia motobanaka, maka raja lakina amotakamo abanaka umane apaosika solonana yumala apakea kea raki potopewau mina,ka yipolanto patu. Akhirina ana umane mai atopo, kawaakamo, satorosuna apoanamea samia daga. Anaana uumanena raja atosaringiakamo Saweri Gading. Saana umanena yincia mai aoyimo podagana mopoanea hingga akawamo uka yincia iy lasalimu. Kabilanga ambalimo katoe o saweri gading te kabalana apo pelu akhirina raja mai ayundakea kalambena apo baisa sampe akawino mangga ncia yitu. Saangu waktu alahirimo oana baa baana manga, maka atorangomo suara minaka yi mae dani omina posaanguna manga yinciatu eaumbakamo bencana roona satotuuna manga yinciatu sandai. Opea I puwau katunda ato boasakamo ndamo ato talangi, akowao mpu amarancana 40 ueo kangengena nda teyunto, akhirina atalanggalamumo saangana lipute yanto yantona istana te duka manga witinaina raja.
Abadimo kangengena mitos nciasi dangiapo ato payakinia manga miana butuni, tampa nciamai ambalimo sangia, abarimpu kadaangia nda molawana I pokawaakana manga mia molalona yi kolowa yitu waktu mo tantu, misilina daangia maanusia satumpo bueya mo menturuma paringkuma buluna mia molalo koonimaka kahandana daangia talangiu , bueya maputi paicanana saweri gading, bueya maki paincanana kalambena raja, te sangu npo uka Buena madidi paincanana anana manga.
Yi tamapana kolowa mai daangia kumbuna kambumbu kambumbuna koriasa omodelena mbumo gunu atawa mbomo kambumbuna langka yi tanga tangana tumbo kooni wae kumbuna kabumbu yitu puuna perampuna, lipu motanggalamuna yi piamoitu, I tampa neaa siitu pokawaaka siy siy adangia moturangia .

Tinjauan atas unsur intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membentuk penciptaan karya sastra. Unsur ini berupa tema, tokoh dan penokohan, alur,latar, amanat. Keenam unsur yang terdapat dalam mitos “togo motono” Lingga Nora Ginawe adalah sebagai berikut:
A.    Tema
tema yang terkandung dalam mitos “togo motona” Lingga Nora Gianawe ,sesungguhnya terletak pada paragraf kedua,adalah sebagai berikut:
ketika anak pertama mereka lahir maka terdengarlah suara dari langit, yang mengatakan bahwa hubungan suami istri itu akan mengakibatkan bencana,karena sesungguhnya  mereka adalah saudara kandung.apa boleh buat kutuk sudah dilepas tak dapat dielakkan lagi hujanpun turun dengan sangat deras selama 40 hari tanpa henti. Akibatnya tenggelamlah seluruh kerajaan beserta istana termasuk keluarga raja.
B.    tokoh dan penokohan
1.    Raja Ambaua
2.    Ratu ambaua,melahirkan anak kembar laki perempuan(kembar buncing),
3.     Saweri gading,menikahi saudara kembarnya sendiri sang putri raja, menjelma menjadi seekor buaya putih jantan
4.    Sang putri raja,menjelma menjadi seekor buaya merah betina
5.    Anak saweri gading dan putrid raja.

C.    Alur
Alur yang digunakan dalam cerita ini adalah alur maju mundur,karna diceritakan dari awal cerita hinggga selesai.
•    Bagian awal
Alkisah pada zaman Hindu lasalimu adalah kota kerajaansebagai pusat pemerintahan adalah ambaua tepatnya letak danau tersebut. Sang raja memiliki anak kembar laki perempuan. Menurut kepercayaan setempat jika hal ini terjadi maka salah satu harus dibuang.
•    Bagian tengah
Akhirnya putranya ini ditemukan, selanjutnya dipelihara oleh seorang pedagang.Putra raja ini diberi nama saweri gading.setelah dewasa ia mengikuti ayah angkatnya menjadi pedagang, hingga tibalah ia dilasalimu.
•    Bagian akhir
Ketika anak pertama mereka lahir terdengarlah suara dari langit, yang mengatakan bahwa hubungan suami istri itu akan mengakibatakan bencana,karna sesungguhnya mereka adalah saudara kandung. Apa boleh buat kutuk sudah lepas tak dapat dielakkan lagi hujanpun turun dengan sangat deras selama 40 hari tanpa henti. Akibatnya tenggelamlah seluruh kerajaan beserta istananya termasuk keluarga raja.
D.    Latar
•    Latar tempat,di Desa Ambaua, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton-Sulawesi Tenggara.
•    Latar sosial, “Menurut kepercayaan setempat jika hal ini terjadi maka salah satu harus dibuang ”. ini menggambarkan kebiasaan masyrakat lasalimu yang percaya adanya mitos.


E.     Sudut pandang/Point Of View
Sudut pandang yang digunakan penulis dalam cerita ini adalah sudut pandang orang ketiga(diaan)
F.    Amanat
Amanat yang disampaikan dalam cerita ini ialah hendaknya kita lebih mendengarkan nasehat orang tua dan hendaknya tetap bersabar dalam menghadapi cobaan.




   









BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Mitos adalah sesuatu yang diperlukan manusia dalam mencari kejelasan tentang alam lingkungannya,juga sejarah masa lampaunya. Tetapi sering juga terjadi perubahan anggapan masyarakat tentang mitos dan realita,ini berlangsung tidak serentak dan seutuhnya. Sehingga menimbulkan overlapping tanggapan  dan overlapping ini adalah hal yang wajar dalam sejarah kehidupan manusia.






















Daftar Pustaka
Atmazaki, 1990. Ilmu Sastra: Teori dan Sastra. Padang: Angkasa Raya.
Baried, St. Baroroh. 1985. Memahami Hikayat dalam Sastra Indonesia. Jakarta: Pusat   Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Djakfar, Idris. 1994. Nilai dan Manfaat Sastra Daerah Jambi. Jakarta: Pusan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
http://www.parisada.org/index.php?option=com_content&task=view&id=1389&Ite            mid=120
http://www.parisada.org/index.php?option=com_content&task=view&id=1389&Itemid=120
http://www.parisada.org/index.php?option=com_content&task=view&id=1389&Itemid=120
http://www.depdiknas.go.id/kebudayaan/pekan-budaya