Selasa, 05 Juni 2012

Dongeng (Asal Mula Babi di Muna)

ASAL MULA BABI DI MUNA

Pada suatu hari La Popinda baru saja pulang dari melaut. dia pulang menuju rumah dengan membawa ikan  yang lumayan banyak. Ditengah perjalanan, dia  berpikir dalam hati bahwa ibu akan menyambutnya dengan senyum sehingga terlihat giginya yang hampir ompong.

            Sesampainya  di rumah,  ibu menyambut dengan muka yang berseri-seri. Dia telah menyiapkan makanan, nasi goreng di meja makan. dan dia tahu pula bahwa hari  itu La Popinda  akan pulang dari melaut, sebab minggu yang lalu La Popinda berjanji  pada ibunya kalau tidak ada halangan dalam waku satu minggu dia akan pulang. Satu minggu pas La popinda pulang dengan membawa ikan yang cukup banyak.

            Keesokan harinya, ibu pergi ke pasar untuk menjual ikan hasil tangkapan La Popinda  tersebut. Pada waktu tiba di pasar, dia mencari tempat yang strategis. Belum seberapa lama dia berada di pasar sudah di kerumuni banyak pembeli sehingga cepat habis ikan jualannya. Setelah ikan jualannya habis terjual, dia pulang ke rumah dengan membawa uang yang lumayan banyak.

            Setibanya di rumah, ibu langsung menyerahkan uang hasil jualannya tersebut kepada La Popinda tetapi La Popinda menyarankan kepada ibunya  agar uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setelah sekian minggu, ibu memberitahu La Popida bahwa uang yang dipegangnya hampir habis. Mendengar  hal ini, dia pun memutuskan untuk melaut lagi.

            Pada waktu melaut, ibu kerjanya hanya merawat tanaman yang ada di sekitar rumah. Tanaman yang ada disekitar rumah ini meliputi pisang, jagung dan ubi-ubian. Semua tanaman ini merupakan hasil dari jeri payahnya. Setelah tiga hari melaut, La Popinda  kembali ke rumah lagi dengan membawa ikan  yang cukup banyak. Ktika tiba di rumah, dia terkejut melihat ibunya sedang menangis, dan semua tanaman rusak. Dengan kejadian seperti itu, La Popinda langsung bertanya kepada ibunya.

“Ibu.....mengapa ibu menangis dan siapa yang melakukan semuanya ini”?      .    

            Ibu La Popinda menjawab : ”yang melakukan semua ini si raja babi”. Mendengar semua itu, dia mengepal tangannya seakan ingin memecahkan si kepala raja babi itu tapi sayangnya dia tidak ada di tempat.

“La Popinda sekali ingin menaruh dendam pada si raja babi”. Dengan suara keras keluar di mulutny ”akan kubunuh kau”.

            Keesokan harinya, La Popinda memutuskan untuk pergi mencari babi yang telah membuat ibunya menangis, bukan saja itu tetapi dia telah merusak tanaman kesayangan ibunya yang ada di rumah.

 Dua  hari dua malam menelusuri hutan belantara, tibalah disebuah gua yang besar. Dia  penasaran sekali dengan gua itu, sehingga harus memasukinya untuk membuktikan apa sebenarnya yang ada di dalam. Ketika tiba di dalam gua tersebut, dia kaget melihat si raja babi yang  dicarinya sedang tidur lelap. Rupanya nasi telah ada di depan mata.  

              La Popinda  mengeluarkan senjata untuk membunuhnya sambil berkata dengan suara keras’ “Kamulah yang telah merusak semua tanaman yang ada di rumahku”. Mendengar hal ini si raja babi berusaha menyangkal  tetapi La Popinda  semakin bertambah marahnya. Tanaman yang dirawat ibuku kamu hancurkan untuk yang kedua kalinya ketika aku tidak ada di rumah? Apa kamu masih ingat apa yang kamu lakukan itu ?

            Si raja babi terdiam lagi  tetapi dengan diam-diam dia mengambil senjatanya   untuk membunuh La Popinda. Namun La Popinda sempat tahu apa yang dia akan dilakukan si raja babi. Melihat gerak-geriknya yang aneh ini  akhirnya La popinda langsung menusukkan tombak yang yang dibawahnya ketubuh si raja babi, maka  tamatlah riwayatnya. Namun pada saat itu, ada babi betina yang sedang hamil melihat kejadian ini. Dia cepat-cepat keluar dan meninggalkan gua. La Popinda keluar dan menutup mulut gua dengan harapan agar semua babi yang terkurung  di dalamnya  mati, tidak ada yang hidup lagi dan tidak mengganggu kehidupan manusia lagi. Namun apa yang kuharapkan ini sia-sia saja sebab babi betina inilah  yang melahirkan keturunan dan sampai sekarang terus mengganggu kehidupan manusia. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar